31 Oktober 2008

Membangun SMK





Workshop Peningkatan Mutu SMK

Sub Dinas Pendidikan Menengah Kejuruan Propinsi Jawa Timur tanggal 20 -22 Oktober mengadakan kegiatan dengan Tema Wokrshop Peningkatan Mutu SMK Angkatan I bertempat di Batu Malang. Peserta yang diundang adalah seluruh Kepala SMK di Jawa Timur yang sekolahnya termasuk masih baru, baik SMK yang nebeng di SMP/Pondok Pesantren, SMK Unit Sekolah Baru dan juga SMK yang Kepala Sekolahnya bukan berasal dari Komunitas sekolah kejuruan.

Di era Otonomi daerah memang pengangkatan kepala sekolah menjadi wewenang Bupati/Wali Kota setempat atas usul dari Kepala Dinas Pendidikan tentunya. Sehingga akhir-akhir ini banyak kepala sekolah SMK yang tidak paham sama sekali tentang SMK bahkan hal-hal yang sepele saja kurang paham, karena memang banyak kepala SMK yang bukan berasal dari SMK. Lalu bagaimanakah dengan kualitas mereka ? Apakah mereka mampu mengemban SMK sesuai dengan tuntutan jaman ?

Untuk itulah makanya Propinsi Jawa Timur tanggap dengan kondisi semacam ini, sehingga perlu diadakan Workshop Peningkatan Mutu Sekolah, agar kepala-kepala sekolah baru bisa berlari mengejar ketertinggalannya untuk mencapai standar minimal yang berlaku bagi sekolah kejuruan.

Mencontoh SMK Malang

Paparan materi Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang dan setelah melihat secara dekat SMK di kota Malang sungguh luar biasa perkembangannya. Pada pemaparan malam hari sebelum kunjungan ke SMKN 5, SMKN 3 dan SMKN 4 Malang, pak Dr. Sofwan tampil mengesankan dalam membangun sekolah kejuruan di Malang. Beliau sangat konsen terhadap pengembangan SMK, baik secara fisik gedung, lingkungan, kuantitas siswa, kualitas siswa, dan pemasaran lulusan SMK dan pengembangan SMK secara menyeluruh. Pokoknya pak Sofwan sangat getol mengembangkan SMK di Malang, apalagi yang namanya Pencitraan SMK. Bayangkan semua SMK di kota Malang sudah mimiliki Bus, lingkungan sekolah tertata rapi dan bersih, prestasi anak-anak SMK juga sangat membanggakan. SMK yang dulu di kenal kumuh, lusuh, tidak terawat di sulap oleh semua komponen sekolah menjadi sekolah yang bersih dan menyenangkan. Siswa SMK yang dulu termarjinalkan sekarang menjadi siswa yang selalu dicari oleh semua dunia usaha dan dunia kerja. Siswa SMK yang dulu termasuk siswa kelas bawah, sekarang sudah mendekati kelas menengah ke atas.

Fasilitas Sekolah

Kalau melihat fasilitas sekolah yang di miliki SMK Negeri 5, 4 dan 3, maka tidak diragukan lagi bahwa SMK saat ini sudah menjelma menjadi sekolah yang unggul dan dilirik banyak orang. Hal ini tidak mengherankan, karena ketiga sekolah tersebut sudah menyandang standar ISO dan standar Internasional.

Kepedulian Pemerintah Daerah

Pertanyaannya kapankah fasilitas seperti itu bisa dinikmati daerah-daerah lain yang sekarang getol mengembangkan SMK. Sebenarnya daerah-daerah lain bisa mengembangkan SMK seperti kota Malang asal Bupati/Wali Kota dan Kepala Dinas Pendidikan setempat Konsen dan peduli terhadap pengembangan SMK. Kepedulian pejabat daerah harus diwujudkan dengan pengucuran dana ke SMK-SMK di daerahnya. Kalau Pemerintah Daerah sudah peduli, maka pemerintah pusat tidak akan owel/keberatan untuk mengucurkan dana yang cukup besar ke daerah. Setiap tahun pemerintah Pusat mengucurkan dana milyardan rupiah ke SMK yang ada di daerah, baik berupa : Dana Pembangunan Ruang Kelas, Perpustakaan, Lab, Workshop, Peralatan, Beasiswa Prestasi, BKSM, BOS, BOM dan masih banyak lagi bentuk dana dari pemerintah pusat yang diluncurkan.

Bagaimana dengan pemerintah daerah ....?, sudahkah membantu pengembangan SMK....? Berapa banyak dana yang diluncurkan untuk SMK...?.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Posting :