17 September 2010

Peminat Program Keahlian Pertanian Memprihatinkan !

Baru masuk pada semester kedua tahun 2010, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) sudah merancang agenda prioritas bidang pendidikan pada 2011. Tepat disaat HUT Ke 45 lalu, Mendiknas Muhammad Nuh secara resmi merilis rencana strategis tersebut. Ada empat program besar, salah satunya adalah pengembangan pendidikan vokasi.
Terjemahan lebih lanjut dari program ini, seperti diungkap Direktur Pembinaan SMK Kemdiknas Joko Sutrisno, diawali dengan menjali kerjasama antara SMK dan politeknik. Melalui jalinan ini, politeknik di Indonesia nantinya akan memandu SMK sekaligus mendorong terbukanya program-program keahlian yang ekuivalen dengan jenjang pendidikan diploma 1.
“SMK yang dipilih untuk menjalin kerjasama dengan politeknik ini nantinya SMK yang berstatus RSBI. Di Indonesia sekarang ini ada sekitar 350 SMK RSBI dan politeknik yang ada nantinya bisa memilih sendiri sekolah yang dijadikan mitra,” jelas Joko Sutrisno.
Selain itu, lanjut Joko, SMK juga didorong untuk membangun pebisnis pertanian yang tangguh pada 5-10 tahun mendatang. Program ini dilakukan untuk menghasilkan lulusan yang berkiprah dalam dunia pertanian. “Mulai dari sekarang dikenalkan bagaimana kehidupan bisnis pertanian, bercocok tanam, panen, mengolah hasil panen, sampai dengan menghitung volume kebutuhan pasar,” katanya.
Joko menyebutkan, saat ini terdapat 600 sekolah yang membuka program keahlian pertanian dan 320 diantaranya spesialis sekolah pertanian. Adapun jumlah SMK RSBI pertanian sebanyak 15 sekolah. "Dari 50 permohonan pembangunan SMK baru ada 10 titik untuk pertanian terutama di daerah pemekaran," ujarnya.
Pemerintah, kata Joko, sejak 2-3 tahun lalu telah memberikan beasiswa program khusus untuk semua siswa program keahlian pertanian sebesar Rp 65 ribu per bulan. Dia menyebutkan, total siswa program keahlian pertanian sebanyak 145 ribu. Beasiswa Bantuan Khusus Murid (BKM) untuk siswa miskin juga meng-cover program keahlian khusus ini.
Meski berlimpah beasiswa, rupanya minat untuk masuk SMK Pertanian maupun SMK lain yang memiliki jurusan pertanian, tidak kunjung tinggi. Seperti di Kota Malang, dari 12 SMK yang ada hanya ada dua SMK yang memiliki jurusan di bidang pertanian, yakni SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 12. Ironisnya, tetap saja tidak ada banyak peminat.
“Benar, pemerintah tidak kurang memberi insentif maupun beasiswa bagi mereka yang ingin sekolah bidang pertanian. Tapi ya tetap saja, minat calon anak didik untuk masuk ke sana ini yang masih sedikit,” ungkap Drs Sugiharto, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum Dinas Pendidikan Kota Malang.

Disinggung tentang potensi ke depan, Sugiharto juga belum bisa memastikan untuk mengambil program pengembangan SMK Pertanian ini. “Lha yang ada sekarang saja minatnya masih kecil, kita tidak berani untuk membuka yang baru,” tegasnya. 


Sumber : Koran Pendidikan Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Posting :